Saturday, 24 May 2014

01:54


Sebagai negara dengan sejarah budaya yang panjang, Jepang memiliki banyak sekali legenda urban. Pastinya menyeramkan. Misalnya kisah tentang puisi kematian Tomino. Dan masih ada beberapa cerita lain yang bisa membuat bulu kuduk kita merinding.
Untuk lebih jelasnya, langsung saja kita lihat di bawah ini.
1. Hanako-San
Bisa dibilang kisah Hanako adalah kisah yang paling populer di antara legenda horor lainnya di Jepang. Yakni wanita kecil yang menghantui toilet perempuan di sekolah.
Konon Hanako-san bisa ‘dipanggil’ dengan cara mengetuk pintu toilet tiga kali sambil bertanya “Apakah kamu di sini, Hanako-san?”. Jika ada jawaban dengan suara misterius, maka dalam bilik toilet akan muncul seorang gadis dengan rok merah atau pakaian serba putih.
Ada banyak versi dan cerita tentang sejarah Hanako-san. Ada yang menyebutkan bahwa ia dulunya adalah murid korban bullying di sekolah, namun ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah korban pengeboman sekolah ketika sedang bermain petak umpet.
2. Si Mulut Robek
Biasanya kalau kita flu mungkin memakai masker agar tak menular pada orang lain. Atau masalah asap karena kebakaran hutan di Sumatera juga memaksa orang mengenakan masker agar tak terjangkit hispa. Tapi hati-hati kalau kamu di Jepang,  dan bertemu seorang perempuan mengenakan masker di malam hari, bisa jadi ia adalah Kuchisake Onna.
Pengakuan dari beberapa penduduk adalah Kuchisake Onna sering muncul di jalanan sepi dan bertanya pada orang yang ada di hadapannya apakah dia cantik. Bila orang tersebut menjawab iya, Kuchisake Onna akan melepas maskernya dan bertanya lagi: “Meskipun begini?” sambil memperlihatkan luka robek di sepanjang mulutnya hingga mendekati kedua telinga. Jika orang yang ditemui menjawab tidak, maka Kuchisake Onna akan segera membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa.
Ada dua versi cerita tentang sejarah munculnya hantu Kuchisake Onna. Versi yang paling populer menyebutkan bahwa dulunya ia adalah seorang selir samurai yang sangat cantik namun gemar berselingkuh. Ketika perselingkuhannya terungkap, suaminya sangat marah dan melukai wajah Kuchisake Onna dari telinga ke telinga.
Sementara itu versi lainnya menyebutkan bahwa ia adalah korban malpraktek dari seorang dokter yang hendak mengoperasinya. Saat itu ia dibius menggunakan minyak yang berbau menyengat. Ketika sedang operasi, ia tidak bisa tenang karena bau yang menyengat tersebut lalu secara tidak sengaja sang dokter merobek mulutnya menggunakan pisau bedah.
3. Kashima Reiko
Legenda horor Kashima Reiko sangat populer di daerah Hokkaido (北海道). Ia berwujud perempuan dengan dua badan yang terpisah di bagian pinggang.

Konon, dikisahkan pada suatu malam Kashima Reiko diganggu oleh segerombolan pria. Kashima Reiko berteriak minta tolong namun tak ada yang mendengar. Ia lalu merangkak hingga tak sadarkan diri di sebuah rel kereta api hingga kereta datang dan membelah badannya menjadi dua bagian.
Sejak itu, Kashima Reiko terkenal mejadi legenda urban tentang seorang perempuan yang mencari bagian tubuhnya yang lain. Hantu ini sering diceritakan muncul di kamar mandi sekolah dan gedung perkantoran sekitar Hokkaido.
4. Aka Manto
Aka Manto sendiri mempunyai arti yaitu Jubah Merah (Red Cloack/Red Cape). Ia adalah sosok hantu pria yang kabarnya sering bergentayangan di kamar mandi perempuan dengan mengenakan jubah merah dan sebuah topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan.
Kemunculannya ditandai dengan suara misterius yang bertanya pada pengunjung toilet apakah ia ingin kertas warna merah atau biru. Jika pengunjung toilet memilih warna merah, maka ia akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah, sedangkan jika memilih warna biru, Aka Manto akan datang mencekik korban hingga kulit korban berubah menjadi pucat kebiruan karena kehabisan napas.
Nah, bingung kan harus memilih yang mana?
5. Himuro Mansion
Kamu pernah bermain video game Fatal Frame? Kalau ya, pasti tidak asing lagi dengan kisah Himuro Mansion. Karena game tersebut diambil dari kisah nyata Himuro Mansion.
Himuro Mansion adalah sebuah rumah tradisional Jepang yang memiliki luas cukup besar dan terletak di area terjal berbatuan di perbatasan Tokyo. Tempat ini menjadi terkenal karena pernah terjadi pembantaian besar-besaran di sana.
Dikisahkan, keluarga besar Himuro adalah penganut aliran Shinto kuno yang sangat taat.  Salah satu ritual yang masih dijalankan adalah The Strangling Ritual yang bertujuan untuk melindungi keluarga Himuro dari karma buruk. Tradisi ini dilakukan setiap 50 tahun sekali dengan cara memilih bayi perempuan dari keluarga untuk dibesarkan secara diam-diam dan diisolasi dari dunia luar.
Ketika ritual dijalankan, anak perempuan ini digiring keluar dari tempat persembunyiannya dengan leher, tangan dan kaki terikat pada sekawanan sapi atau kuda yang akan menarik tubuhnya.
Suatu saat, dalam sebuah cerita setempat disebutkan bahwa anak perempuan ini jatuh cinta pada pria yang menyelamatkannya dari ritual mematikan ini. Mengetahui hal ini, kepala keluarga Himuro saat itu segera mengambil pedang dan membunuh semua anggota keluarganya secara brutal.
6. Nopperabou
Nopperabou yang artinya Hantu Muka Rata adalah salah satu legenda urban yang paling tua di Jepang. Wujudnya sama seperti manusia biasa, hanya saja wajahnya rata tanpa mata, hidung dan bibir.
Ia sering muncul tiba-tiba lalu berbicara dengan ramah terhadap orang lain. Awalnya lawan bicaranya tidak menyadari jika ia sedang berbicara dengan Nopperabou. Ketika lawan bicaranya lengah, Nopperabou segera menunjukkan wajahnya yang rata dan membuat lawan bicaranya lari terbirit-birit.
7. Rokurokubi
Sama seperti Nopperabou, Rokurokubi adalah salah satu legenda urban yang telah berusia ribuan tahun. Rokurokubi adalah siluman perempuan yang dikutuk karena melanggar karma Budha.
Di siang hari, ia tampil sama seperti manusia biasa, sedangkan di malam hari ia berubah menjadi perempuan yang dapat mengulur lehernya hingga sangat panjang dan mengubah wajahnya menjadi sosok yang menyeramkan.
Menurut kisahnya, Rokurokubi dapat hidup bersama manusia biasa dan berpura-pura hidup normal seperti manusia lainnya.

Sumber : Japanesestation.com

0 comments: