Teluk Toyama adalah salah satu objek wisata laut di pesisir utara Pulau Honshu yang menjadi andalan Jepang.
Menurut Wikipedia, teluk yang memisahkan Prefektur Toyama dan Ishikawa
ini terkenal karena keindahan panorama di musim dingin. Saat musim
dingin, garis horizon di pantai Teluk Toyama menampilkan ilusi
fatamorgana yang tidak bisa ditemui pada musim lain.
Selain itu, teluk terbesar ketiga di Jepang yang dilaporkan Atlas Obscura merupakan penghasil produk perikanan utama di Toyama ini juga dikenal sebagai perairan dengan fenomena bioluminesensi yang menakjubkan. Pada saat-saat tertentu, jika malam tiba sepanjang pantai di Teluk Toyama dihiasi bercak-bercak biru menyala, seperti bintang yang bertaburan.
Pendaran cahaya biru di sepanjang pesisir Teluk Toyama tersebut disebabkan karena Watasenia scintillans, sejenis cumi-cumi berukuran 4 sampai 7 sentimeter yang tubuhnya bisa menghasilkan cahaya. Pada tubuh cumi-cumi tersebut terdapat ribuan photophores, organ pada hewan yang dapat menghasilkan cahaya dalam kegelapan. Bioluminesensi pada photophores ini berfungsi sebagai alat komunikasi dengan sesamanya, karena habitat cumi-cumi ini yang nyaris tak tersentuh cahaya matahari. Organ semacam ini memang biasa ditemui pada hewan-hewan laut yang hidup di perairan dalam.
Cumi-cumi jenis ini biasanya hidup di
kedalaman 1200 kaki. Tetapi pada saat musim semi, tepatnya bulan Maret
sampai Juni jutaan cumi-cumi tersebut terdorong ke bibir pantai,
menyebabkan area sepanjang pantai tampak seperti ditaburi kelereng
berwarna biru neon. Karena bulan-bulan tersebut adalah musim reproduksi
bagi Watasenia scintillans, pada saat merapat ke pantai mereka sekaligus
menempatkan telur-telur di sana.
Musim bertelur Watasenia scintillans ini
membawa berkah tersendiri bagi area sekitar Teluk Toyama. Watasenia
scintillans akan menjadi makanan bagi burung-burung laut di sekitar
pantai. Para turis membanjiri pantai untuk menyaksikan fenomena alam
unik ini. Sampai-sampai pemerintah setempat mendirikan museum yang
didedikasikan khusus untuk hewan mollusca ini.
Menurut Visit Toyama, Watasenia scintillans atau disebut hotaru ika
(cumi kunang-kunang) oleh orang Jepang juga ditangkap oleh para
nelayan. Cumi-cumi ini dikenal sebagai makanan laut yang lezat oleh
orang Jepang, apalagi jika disantap pada saat sedang musimnya. Warga
Jepang biasa memakannya dalam keadaan mentah dan utuh, hanya ditambah
saus khusus berwarna kuning dari campuran cuka dan miso yang disebut sumiso.
0 comments:
Post a Comment